10 HANTU DITAKUTI DI INDONESIA
10. Palasik
Palasik
menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau adalah
sejenis makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau, palasik bukanlah
hantu tetapi manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik
sangat ditakuti oleh ibu-ibu di di Minangkabau yang memiliki balita
karena makanan palasik adalah anak bayi/balita, baik yang masih dalam
kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur), tergantung dari jenis
palasik tersebut. Ilmu palasik dipercayai sifatnya turun-temurun.
Apabila orang tuanya adalah seorang palasik, maka anaknya pun akan jadi
palasik. Pada umumnya palasik bekerja dengan melepaskan kepalanya. Ada
yang badannya yang berjalan mencari makan dan ada pula yang kepalanya
yang melayang-layang mencari makan.
9. Kuyang
Kuyang
merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang
menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari
darah bayi. Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan. Kuyang
sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk
mencapai kehidupan abadi. Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh
hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan
pakaian jubah. Pada malam hari, kuyang akan terbang untuk mencari darah
bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah
kekuatan ilmunya. Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya
seperti burung besar. Untuk menghadapinya, korban perlu menggunakan sapu
ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan.
8. Rangda
Rangda
adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan
ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin
pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan
baik. Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu
Manendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia
diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan
sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Menurut legenda, ia
membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang
kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga.
Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti
juga janda. Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya
melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam
tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting
dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan
rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya
menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
7. Leak
Dalam
mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak
artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun
pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan
pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam
tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir
itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau
menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari
orang hidup.
6. Wewe Gombel
Wewe
Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat
atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon
anak yang dicuri biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan
oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si
anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar.
Bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya. Menurut
cerita, Wewe Gombel adalah roh dari seorang wanita yang meninggal bunuh
diri lantaran dikejar masyarakat karena telah membunuh suaminya.
Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan
wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa
memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan
dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel. Disebut
Wewe gombel karena kejadian in terjadi di daerah Gombel, Semarang. Jika
kita berkendaraan dari arah jatingaleh ke arah banyumanik, maka akan
terlihat bekas iklan bir bintang. Di situlah konon letak lokasi wewe
gombel berada. Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut adalah
lokasi kerajaan hantu. Menurut cerita itu pula, hal itu yang menyebabkan
sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel menjadi
bangkrut.
5. Genderuwo
Genderuwo
adalah sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang berwujud manusia
mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna kulit hitam
kemerahan, tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh.
Genderuwo terutama dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa (orang Sunda
menyebutnya “gandaruwo” dan orang Jawa menyebutnya “gendruwo”). Habitat
hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar teduh
atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Pusat domisili makhluk ini
dipercaya berada di Hutan Jati Donoloyo, kecamatan Sloghimo, sekitar 60
km di sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari,
Girimulyo, Kulon Progo sekitar 60 km ke barat Yogyakarta.
4. Pocong
Penggambaran
pocong bervariasi. Dikatakan, pocong memiliki wajah berwarnah hijau
dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan, pocong berwajah
rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah
putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan,
pocong merupakan bentuk protes dari si mati yang terlupa dibuka ikatan
kafannya sebelum kuburnya ditutup. Meskipun pocong dalam film-film
sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah
menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi,
sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya
sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Kepercayaan akan adanya
hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan
Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat
beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.
3. Tuyul
Tuyul
(bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa,
adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan
kepala gundul. Penggambaran lainnya yang tidak disepakati semua orang
adalah kulit berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian
memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam.
Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan
tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang
yuyu di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu
sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya. Kejadian tuyul
dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati
ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti
anak-anak: gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul
bermain pada tengah malam).
2. Sundel Bolong
Sundel
bolong dalam mitos hantu Indonesia digambarkan dengan wanita berambut
panjang dan bergaun panjang warna putih. Digambarkan pula terdapat
bentukan bolong di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut
panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat. Dimitoskan
hantu sundel bolong mati karena diperkosa dan melahirkan anaknya dari
dalam kubur. Biasanya sundel bolong juga diceritakan suka mengambil
bayi-bayi yang baru saja dilahirkan.
1. Kuntilanak
Sosok
kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik. Kuntilanak
digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas.
Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kamboja. Konon
laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak
berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap
bayi dan melukai wanita hamil. Dalam cerita seram dan film horor di
televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara
menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir. Agak berbeda dengan
gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak
memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja.
Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas
disebut sundel bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu
sebagai tempat “bersemayam”.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasi Telah Datang Di Blog Kami :)